Berhubung kata orang kalo nerbitin buku itu (walau self publish dan ga yakin masuk toko) harus mendaftarkan ISBN, maka saya berangkat ke perpusnas untuk mengurusnya.
Barang yang harus dibawa untuk daftar ISBN adalah printnan cover, surat pengantar, dan halaman nama pembuat. Semuanya berjalan lancar dan dalam waktu kurang lebih 15 menit buku itu sudah terdaftar. lalu saya membayar Rp. 25.000 sebagai biaya daftar ISBN yang tidak dibarengi oleh sebuah barcode.
Saya terima dokumen legalnya dari petugas lalu segera keluar dari ruangan proses daftar ISBN. Namun saya sadar kalau tadi tidak sempat memperhatikan secara detail isi dokumen tersebut. Saya hanya memperhatikan nomor ISBN yang ditunjukan oleh petugas. Merasa agak risih, kemudian saya memutuskan untuk duduk sejenak di sebuah kursi di luar ruangan dan melihat isi dokumen tersebut.
Tiba-tiba saja ada satu hal yang mengagetkan saya, dimana judul buku tersebut adalah "Mereka: di Buku Selarong" , Weks!! siapa itu mereka??? ngapain mereka di buku selarong?? emangnya ada buku judulnya selarong????
judulnya kok ga bener?????
langsung saja saya kembali ke ruangan tersebut dan meminta petugas untuk memperbaiki judul yang tertera di dokumennya.
Ya, akhirnya diganti dengan yang benar yaitu "Merdeka: di Bukit Selarong"
untung saat itu saya memutuskan untuk melihatnya dulu, coba kalau tidak, besoknya mesti balik lagi dah ke perpusnas
udah ah, sekian dulu ceritanya
Saturday, January 17, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hihihihi..
ReplyDeletewahai bapak bapak perpusnas..
waktunya ganti kacamata pak!!
@Weni
ReplyDeletepetugasnya itu ibu-ibu loh ^^
ok.. wahai ibu-ibu perpusnas..
ReplyDeletewaktunya ganti kacamata bu!!
:P piss..